Tips Menghadapi Wawancara Kerja (Versi Kece)

Remaja kece nongol lagi nih. Pasti kalian-kalian pada kangen dengan sosok saya yang tampan dan rupawan ini kan? (sumpah, najis banget!).

Well, ini blog pertama saya yang akan membahas soal tips. Kali ini saya memilih tips tentang bagaimana cara menghadapi test wawancara jika ingin bekerja di hotel menurut versi saya sendiri. Kenapa tentang bekerja di hotel? Soalnya waktu bekerja sebagai tukang pijat plus-plus saya sering menjelajah ke hotel-hotel (gak om, bercanda). Ya, saya pernah bekerja di hotel selama 3 bulan 16 hari. Waktu yang cukup singkat, tapi pengalaman yang saya dapatkan lebih besar dari gajah Afrika  bengkak yang sedang dilanda obesitas. Apalagi bekerja di bidang hospitality atau perhotelan itu salah satu pekerjaan idaman yang dapat membentuk karakter kita menjadi lebih baik. Daripada kebanyakan basa-basi seperti indomie basi, mending langsung saja kita bahas disini…

  • Yang pertama, yaitu pastikan bahwa kamu benar-benar sudah dapat panggilan dari pihak hotel buat melakukan interview atau wawancara. Jangan langsung maen nyosor aja kayak monyet jantan yang sedang birahi.
  • Kenakan pakaian formal, seperti kemeja dan celana panjang yang tidak kusut. Selain agar bisa terlihat rapi, itu juga bisa mengurangi kesan suram yang tergambar pada wajah kamu.
  • Pahami kembali isi CV dan surat lamaran yang telah kamu masukkan ke hotel tersebut. Biasanya saya buat fotokopian sebelum dimasukin ke sebuah perusahaan, biar bisa dibaca kembali sebelum wawancara. Tujuannya agar kamu bisa menguasai hal-hal yang akan ditanyakan oleh pihak hotel tentang diri kamu. Biar tidak kebingungan aja gitu pas ditanya-tanya…
  • Ada baiknya berdoa dulu sebelum berangkat. Berdoa agar selamat di jalan, tidak ditilang sama polisi, wawancaranya berjalan lancar, dan semoga yang menulis blog ini semakin kece dan rupawan. Amin…
  • Usahakan tiak datang terlambat buat interview, kalo perlu tibanya 10 menit lebih awal. Kalau memang terlambat karena ada gangguan di perjalanan misalnya tiba-tiba ketemu jodoh sewaktu di lampu merah, ya segera hubungi saja pihak hotel. Pokoknya, usahakan jangan terlambat deh, biar kesan pertamanya baik dan tidak di judge “KuDis” alias “Kurang Disiplin”. Apalagi piak HRD sudah meluangkan waktunya demi kamu…
  • Pas mau masuk ke hotel, sapa si satpam dan resepsionis yang lagi bekerja disana. Usahakan selalu tersenyum, tapi jangan kebanyakan senyum biar tidak disangka gila.
  • Beberapa hotel yang saya sempat dipanggil wawancara, saya pasti selalu disuruh menunggu di suatu ruangan selama kira-kira 15 menit. Ketika saya perhatikan seluruh sudut ruangan, disitu ada beberapa kamera CCTV. Mungkin pihak hotel lagi memperhatikan tingkah kamu di balik layar. Jika menemukan hal demikian, usahakan bersikap ja’im (jaga image) untuk beberapa saat. Mumpung lagi banyak kamera, bisa sekalian melatih akting kamu. Kalo hidung kamu lagi penuh upil, ditahan aja dulu ngupilnya. Kalau lagi pengen bersin, bersin lah se-elegant mungkin bak bangsawan Inggris. Kalau tetiba pengen buang air besar, mungkin bisa minta ijin dulu kali yah, jangan sampai kecepirit atau kentut pas lagi wawancara depan HRD… :p
  • Sambil menunggu waktu dipanggil masuk ruangan wawancara, persiapkanlah diri kamu untuk menjawab segala pertanyaan yang mungkin akan diajukan nanti.
  • Kalo sudah dipanggil masuk ke ruangan wawancara, ya langsung masuk saja dengan tenang. Jangan ngarep mau dibujuk-bujuk manja sama pihak HRD untuk masuk ke ruangan. Dasar kecentilan!
  • Ketika sudah masuk ke dalam ruangan, ucapkan salam (“selamat pagi pak…” kalau dia bapak-bapak, atau “selamat pagi bu…” kalau dia ibu-ibu atau tante-tante) sambil menjabat tangan si pihak hotel yang bakal mewawancarai kamu.
  • Posisi badan tegap seperti ayam jago namun jangan terlalu tegang dan lakukan kontak mata dengan si pewawancara. Kalau pewawancaranya tante-tante berdada besar, jangan diperhatiin dadanya. Haram coy!
  • Jelaskan secara rinci tentang diri kamu, tapi yang dijelaskan bukan bagaimana posisi kamu ketika sedang tidur atau kamu suka nempel upilnya dimana. Jelaskan aja hal-hal positif yang ada pada kamu, hal-hal yang bisa kamu lakukan buat perusahaan tersebut, dan sejenisnya. Tapi jangan berkesan sombong dan sok tau.
  • Kalo lagi ditanya-tanya, jawabnya dengan suara besar tapi bukan teriak kayak lagi manggil supir taksi di pinggir jalan. Yah, biar si pewawancara bisa mendengarkan perkataan kamu dengan jelas dan tidak mesti capek-capek bertanya dua kali.
  • Gunakan bahasa yang formal ketika berbicara, bukan bahasa daerah asal kamu atau bahasa 4L@y yang sering kamu gunakan sehari-hari.
  • Jangan lupa ajukan beberapa pertanyaan kepada si pewawancara, misalnya “Maaf pak, kalau boleh tau, hal-hal apa saja yang dilarang keras bagi karyawan pada saat bekerja di hotel ini?”, atau pertanyaan sejenisnya. Yang penting pertanyaannya bermutu dan gak ngasal serta ada hubungannya dengan hotel tersebut. Hal ini bisa menunjukkan bahwa kamu benar-benar serius ingin berkontribusi di perusahaan tersebut.
  • Biasanya si pewawancara akan menjelaskan hal saja apa yang harus kamu lakukan selanjutnya jika diterima bekerja di hotel tersebut. Tapi kalau si pewawancara lupa memberitahukan, ya kamu yang nanya dulan lah bro…
  • Setelah wawancaranya selesai dan kamu sudah diusir (dipersilahkan pulang) dari tempat itu, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih sambil menjabat tangan si pewawancara tadi. Jangan lupa juga, kalau pewawancaranya tante-tante berdada besar, ngintip dikit aja gak apa-apa kan. Hehe! (ajaran sesat, jangan ditiru).

Okelah, itulah beberapa hal yang pernah saya lakukan waktu dipanggil untuk tes wawancara di beberapa hotel. Sebelumnya dapat tips dari teman juga, dan alhamdulillah yah, dari 4 hotel yang aku daftar, cuma 1 hotel yang tidak memanggil saya buat kerja di tempatnya sebagai resepsionis. Hotel yang satunya cuma nerima saya sebagai room boy padahal saya kurang cocok untuk posisi itu (kamar pribadi aja berantakan kayak kandang sapi, apalagi disuruh ngerapiin kamar hotel). Sempat juga ada teman yang nanya, “Padahal lo cuma lulusan SMA, bukan SMK. Kok bisa gampang diterima di hotel?”, ya saya jawab aja “Karena gue kecenya gak ketolongan…” (mohon maaf, saya yang nulis kalimat ini pun ikutan jijik).

Well, itu saja yang ingin saya bagikan ke kalian untuk yang sedang mencari pengalaman bekerja di hotel. Mungkin bisa diaplikasikan juga sedikit tips ini untuk wawancara kerja di tempat lain. Semoga saja bisa bermanfaat dan maafkan segala ke-narsisan saya yang dahsyatnya tiada tara. Assalamualaikum yah… ~

44 thoughts on “Tips Menghadapi Wawancara Kerja (Versi Kece)

  1. Terimakasih yaa atas informasinya saya juga beberapa hari ini mau Interview di Hotel mohon doanya ya 🙂

    Makasih banyak salam kenal =))

      1. pertanyaan2 pas interview itu beda2 sih. Tapi umumnya nanya tentang apa yg kamu ketahui tentang perhotelan atau yg apa yg bisa kamu berikan terhadap perusahaan tersebut. 🙂

  2. Hmm lebih bagus pake english apa bahasa ya gan interviewnya? maunya sih english, tapi enak ga sih dia nanya pake bahasa indonesia trus kita bilang ” can i use english “? thanks before gan

    1. Kalau hotel kelas melati banyakan interview pake bahasa indonesia, tapi kadang juga ada yg nanya “kamu bisa bahasa Timor Leste? eh Inggris maksudnya”. Nah kalau hotel kelas berbintang biasanya interview pake english. 🙂

  3. Gokil,, saran yang bermanfaat plus canda´annyajuga bermanfaat.. Moga aja tar pas interview bisa narsis abis kyak gini menghindari grogi yang kadang gx ketulungan.. thank you..

  4. Ada baiknya ketika wawancara (user interview) kita bisa dapat info ttg 3 poin ini :

    1. Jobdesk : gambaran umum kerjaannya gmn, input data kah, kerja fisik, dsb.
    2. Jam kerja : lebih tepatnya nanya hari liburnya sih, kalo jam kerja mah pertanyaan basa2i biar terarah ke libur/istirahatnya kapan.
    3. Karir : harusnya hak kita bisa nanya jenjang karir, kontrak brp lama (kisaran gaji), kemungkinan/prosedur agar diangkat jd pegawai perusahaan.

    Hal2 tsb yg biasanya saya usahain dapet/kasih waktu interview user.

  5. gokil hahaha 😀
    semoga pas interview untuk magang besok bisa lebih santai 🙂
    thanks for infonya ya kaa 😀

  6. Gw pgn bgt kerja di hotel. Nah masalahnya gw gak punya kenalan yg pernah kerja di hotel. Btw lo tau info lowongan di hotel gmn caranya? Datengin tempetnya lsg? Trs ke siapa ya? Thanks

  7. Mas Arga, saya dulu kuliah di jurusan perhotelan. Saya juga sempat training, tp tdk saya lanjutkan. Apakah itu pengaruh untuk ketrima/tidaknya melamar di hotel? Kebetulan saya jg berfokus di HK room attendant.

    Dan mas arga bisa kasih contoh lamaran kerja di hotel?

    jika ada salah kata, mohon maaf.
    Dan terima kasih atas jawabannya

    1. Kebanyakan sih kalau ijazah terakhir kamu memang asalnya dari bidang hospitality atau tourism malah akan membuat kamu gampang diterima bekerja di hotel, apalagi kamu ada pengalaman tentang room attendant. Untuk contoh surat lamaran kerja di hotel, kamu bisa buat surat lamaran yang pada umumnya kok instead CV-nya juga sebaiknya bisa menggambarkan potensi kamu pada bidang tersebut. Namun surat lamaran dan CV yang bagus itu bisa jadi sia-sia aja kalau wawancaranya tidak berjalan dengan baik dan lancar.

      GOOD LUCK yah… :*

  8. artikelnya keren bang. Oh ya, mau numpang promosi neh. Saya baru saja merilis buku tentang perhotelan khususnya Butler dengan judul “Mendulang Uang dan Karir di Dunia BUTLER” – yang mana anda bisa dapatkan informasinya lebih lanjut di http://www.swesen.com Semoga bermanfaat buat rekan rekan hotelier. Salam, Komang Swesen (BUTLER = UANG + KARIR)

  9. gan saya masih bingung buat cv yang bener nya , saya udah masukin bayak banget lamaran ke hotel tapi gada satupun yg di panggil buat interview , mohon bantuannya gann

  10. gan, ane pengen ngelamar bagian room boy or bell boy di hotel bintang 4/5, lulusan sma, tapi bahasa inggris cuma sekedar ngerti doang, ga fasih, kira” keterima gak ? dan pas interview harus banget pake bahasa inggris ? mohon infonya gan

    1. Untuk posisi room boy / bell boy di hotel 4-5 stars biasanya persyaratan fasih speaking English nya gak mutlak sih, kecuali di posisi marketing atau receptionist. Coba aja gan, semoga berhasil yah.

  11. Permisi mau tanya. Saya lulusan Bahasa Inggris, tapi fakultasnya keguruan. Saya sejak SMA sudah niat kerja di hotel cuma sampai detik ini belum direstui ortu untuk sekolah perhotelan (telat juga secara udah umur). Kira2 bisa tidak ya saya apply di hotel? Saya sampai siap jadi bagian waitress asal saya dikasih kesempatan dulu buat masuk. Minatnya di FO sih cuma selalu ditolak ini walaupun English saya kuat. #IRI sama kakak yang bisa dipanggil interview dan saya masih nol #jadi curcol

    1. Hi Feliyang. Semangat kamu patut dipuji dalam berkontrubusi pada bidang hospitality. Saran saya, kamu coba apply posisi FO pada hotel kelas melati dulu karena hotel2 berbintang biasanya banyak hire yg sudah ada pengalaman. Untuk sekolah perhotelan bisa masuk akademi pariwisata atau kursus perhotelan aja, kebanyakan gak ada syarat umur sih. Good luck yah! 🙂

  12. wkwk drtd stress mikirin interview trus searching ketemu ini mood langsung berubah drastis. thankyou info dan hiburannya

Leave a comment